Rabu, 08 Oktober 2014

PENGANTAR TELEMATIKA : DEFINISI, MEDIA KOMUNIKASI, DAN PERKEMBANGAN TELEMATIKA

DEFINISI DARI TELEMATIKA ?

Kata TELEMATIKA, berasal dari istilah dalam bahasa Perancis "TELEMATIQUE" yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari "TELECOMMUNICATION and INFORMATICS" sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai "the new hybrid technology" yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah "konvergensi". Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau "the Net". Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

Seiring dengan semakin populernya Inter-Net sebagai "the network of the networks", masyarakat penggunanya (internet global community) seakan-akan mendapati suatu dunia baru yang dinamakan cyberspace - sebagaimana dipopulerkan oleh William Gibson dalam novel sci-fi-nya Neuromancer - yang merupakan khayalan tentang adanya alam lain pada saat teknologi telekomunikasi dan informatika bertemu. Di "alam baru" ini - bagi kebanyakan netter - tidak ada hukum. Karena tidak adanya kedaulatan dalam jaringan komputer maha besar (gigantic network) ini, mereka beranggapan bahwa tidak ada satupun hukum suatu negara yang berlaku, karena hukum network tumbuh dari kalangan mayarakat global penggunanya. "Alam baru" ini seakan-akan menjadi suatu jawaban dari impian untuk melampiaskan kebebasan berkomunikasi (free flow of information) dan kebebasan mengemukakan pendapat (freedom of speech) tanpa mengindahkan lagi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.

Perlu digarisbawahi, bahwa substansi cyberspace sebenarnya adalah keberadaan informasi dan komunikasi yang dalam konteks ini dilakukan secara elektronik dalam bentuk visualisasi tatap muka interaktif. Komunikasi virtual (virtual communication) tersebut - yang dipahami sebagai virtual reality - sering disalahpahami sebagai "alam maya", padahal keberadaan sistem elektronik itu sendiri adalah konkrit di mana komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit. Sehubungan dengan itu, Wiener dan Bigelow mencetuskan Cybernetics Theory, mengenai suatu pendekatan interdisipliner terhadap sistem kendali dan komunikasi dari hewan, manusia, mesin dan organisasi. Uniknya teori tersebut sebenarnya lebih menekankan pada pentingnya umpan balik dari sistem komunikasi itu sendiri. Teori tersebut menyiratkan bahwa dalam memahami suatu informasi yang disampaikan pada suatu sistem komunikasi yang baik harus dengan memperhatikan umpan balik dari sistem tersebut. Sebagai catatan, Wiener juga mengakui bahwa istilah Cyber sebenarnya pernah digagas oleh Ampere yang namanya digunakan sebagai satuan kuat arus. Oleh karena itu jika ditilik dari asal-usulnya, istilah cyber sebenarnya erat hubungannya dengan kawat listrik. Sehingga tidak mengherankan, jika istilah tersebut juga digunakan untuk organ buatan listrik CYBORG yang merupakan singkatan dari Cybernetics Organics.

Dengan demikian, istilah "cyber law" sebagaimana dipahami oleh masyarakat sekarang ini kurang tepat jika digunakan untuk merujuk pada hukum yang tumbuh dalam medium cyberspace. Istilah "cyberspace law" justru lebih tepat untuk itu. Namun demikian, Istilah "telematika" paling tepat digunakan karena lebih memperlihatkan hakekat keberadaannya dan layak untuk digunakan sebagai definisi guna melakukan pengkajian hukum selanjutnya. Istilah "telematika" merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.

Berbicara tentang hukum dalam arti luas, berarti mencakup segala macam ketentuan hukum yang ada baik materi hukum tertulis - tertuang dalam peraturan perundang-undangan - maupun materi hukum tidak tertulis - tertuang dalam kebiasaan ataupun praktek bisnis yang berkembang. Sehubungan dengan itu, sistem hukum nasional sesungguhnya tetap berlaku terhadap segala aktivitas komunikasi yang dilakukan dalam lingkup cyberspace. Hal ini berarti bahwa domain-domain hukum yang semula dipahami secara sektoral, baik dalam bidang telekomunikasi, media maupun informatika akan semakin konvergen. Yang terjadi bukan kevakuman hukum, melainkan suatu pembidangan hukum yang lebih khusus tanpa menafikan keberlakuan bidang-bidang hukum yang telah ada dalam sistem hukum yang berlaku. Dengan demikian definisi Hukum Telematika adalah hukum terhadap perkembangan konvergensi TELEMATIKA yang berwujud dalam penyelenggaraan suatu sistem elektronik, baik yang terkoneksi melalui internet (cyberspace) maupun yang tidak terkoneksi dengan internet.

Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah :

Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.

Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology). Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).

TELEMATIKA MENURUT PENULIS

Telematika adalah istilah untuk mendefinisikan Telekomunikasi melalui media informatika. Berdasarkan definisi di atas telematika sebenarnya mencakup dua teknik yaitu : telekomunikasi dan informatika. Yang bisa di gunakan untuk kepentingan personal, komersial, dan alat untuk sistem keamanan.

 IMAJINASI PENULIS TENTANG ALAT TELEMATIKA

Imajinasi tentang sebuah karya dari telematika adalah membuat sebuah alat sistem keamanan yang tidak bisa di tembus dari luar system. Yang berguna untuk mengamankan seluruh aset-aset penting yang benar-benar di jaga kerahasiannnya.

BIDANG YANG TERKAIT DENGAN TELEMATIKA

Saat ini Telematika muncul sebagai bidang ilmu yang memfokuskan pada peningkatan interaksi di antara manusia atau proses melintasi jarak dan waktu melalui aplikasi Information and Communications Technology (ICT). Contohnya saja E-commerce Salah satu bidang yang di cakup dalam penerapan ilmu telematika adalah bidang ekonomi.

  • E-Government (admnistrasi pemerintahan secara elektronik) adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Contoh nyata dari program e-government ini adalah adanya badan khusus yang mengurus hal – hal berkaitan dengan telematika yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesi (TKTI). Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori kegiatan dalam rangka meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia.
  • E-commerce (transaksi jual beli secara elektronik) merupakan suatu proses pembelian, penjualan, mentransfer, atau pertukaran produk, jasa, atau informasi melalui jaringan komputer termasuk internet.
  • E-learning (pendidikan terbuka dengan metode jarak jauh) merupakan contoh dari berkembangnya dunia pendidikan dari cara konvensional (tatap muka di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui internet. Hal ini dapat terjadi karena adanya teknologi telematika yang dapat menghubungkan pengajar dengan muridnya.
Semua itu mungkin telematika berbasis web, sedangkan diluar itu masih banyak lagi, seperti GPS (Global Positioning System), kompas digital, sistem navigasi dan lain sebagainya.

Mengingat besarnya penggunaan telematika dalam berbagai bidang, maka akan banyak memberikan dampak luas bagi masyarakat umum, khususnya dalam effisiensi waktu produktif, pemerataan distribusi, menyuguhkan banyak pilihan telematika dan sebagainya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanpa disadari telematika sebenarnya telah hidup dalam kegiatan sehari-hari masyarakat banyak apa lagi jika mengingat semakin pesatnya perkembangan teknologi, maka dampak dari telematika ini akan semakin besar pula.

MEDIA KOMUNIKASI APA SAJA YANG DIGUNAKAN UNTUK TELEMATIKA ?

Media komunikasi yang digunakan untuk Telematika antara lain untuk peralatan komunikasi antara perangkat keras yang satu dengan yang lain dengan menggunakan teknologi nirkabel, untuk fungsi-fungsi telematika seperti ini sering dipergunakan untuk pengaksesan internet, pengiriman atau penerimaan email, download digital audio dan video, televisi, radio, serta media lain yang memanfaatkan satelit, maupun untuk sistem navigasi GPS (Global Positioning System) yang menghubungkan antara perangkat smartphone, PDA, Car system dengan komputer.

JELASKAN PERKEMBANGAN TELEMATIKA SEBELUM DAN SESUDAH INTERNET MUNCUL ?
Perkembangan Telematika di Indonesia sebelum internet muncul :

  • Periode Rintisan (berlangsung pada akhir tahun 1970an – akhir tahun 1980an).
Pada periode rintisan ini penggunaan telematika sangat terbatas. Pada periode ini, masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa.

  • Periode Pengenalan (berlangsung tahun 1980an).
Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.

Perkembangan Telematika di Indonesia setelah internet muncul :

  • Periode Pengenalan Telematika
Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet. Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996. Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia.

  • Periode Aplikasi
Pada periode ini, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.

Minggu, 16 Juni 2013

Generasi Muda Dalam Melestarikan Bahasa Indonesia


Sikap Generasi Muda dalam Melestarikan Bahasa Indonesia


Indonesia kaya akan budaya , begitu juga dengan bahasanya. Keaneka ragaman ini membuat kita terlihat berbeda-beda dalam rumpun bahasa tapi jangan lupa , bahasa nasional kita bahasa Indonesia. Pada masa sekarang ini , banyak generasi muda Indonesia yg justru melencengkan bahasa Indonesia yg benar dengan kata-kata pelesetan yang akhirnya membuat bahasa kita menjadi rancu . Oleh sebab itu kita sebagai generasu muda harus melestarikan bahas Indonesia tercinta ini.

Bagaimana cara melestarikannya? Kita sebagai generasi muda bisa memulai dengan hal-hal kecil. Jangan terlalu terbawa arus modernisasi oleh televisi , yg sudah kita ketahui banyak membuat bahasa celetukan yg akhirnya menggantikan bahas Indonesia yg sebenarnya. Biasakan berbicara dengan bahasa Indonesia yg benar, tidak perlu baku atau kaku , tapi tidak dengan di pelesetkan. Selain itu pada media sosial, biasakan penulisan yg benar, jangan menggunakan penulisan alay, disingkat-singkat, atau dengan bahasa pergaulan.

Berbahasa tidak melulu berurusan dengan EYD, atau teori berbahasa. Berbahasa yang baik bisa dimulai dengan mulai menulis dan menggunakannya dalam tulisan. Tulisan kita di setiap kanal adalah bukti kecintaan kita pada bahasa kita. Buktinya, kita berusaha terus menerus menulis. Siapa lagi yang melestarikan bahasa Indonesia kalau bukan kita sendiri.Indahnya, bahasa kita juga bisa dinikmati dalam setiap bentuk tulisan. Banyak yang menulis sastra baik dalam puisi, cerpen ataupun novel di Kompasiana. Ini tidak terbatas pada bentuk tulisan atau tipe tulisan. Bahasa kita bisa digunakan dalam bentuk tulisan apapun mulai dari berita, opini, reportase, sastra ataupun sekadar curahan hati.

Bahasa Alay


Menengok Bahasa Alay

Fenomena bahasa alay semakin menjamur di Indonesia. Tidak hanya penulisan bahkan dipengucapan juga semakin banyak dan merusak citra bahasa Indonesia. Bahasa alay ini justru malah diikuti sebagai trend berbahasa anak muda jaman sekarang. Mereka bangga dan nampaknya senang melestarikan bahasa tersebut. Bahkan di sinetron banyak yg justru menjadi icon trend bahas tersebut, ini sungguh miris melihat bagaimana bahasa Indonesia yg benar justru semakin tersingkirkan. Mari kita tengok sejarah dan motiv terjadinya fenomena bahasa alay dalam sebuah artikel yg saya temukan di salah satu blogg .

Sejarah bahasa alay
  
Jika kita ingat-ingat kembali pada awal tahun 2008, pernahkah anda menerima pesan singkat seperti ini, “kmu d’humz ya? ada cyapa aja d’cna ?”. Inilah salah satu tanda pertanda masuknya bahasa alay ke tahap perintisan. Bahasa alay berkembang dari kebiasaan remaja pada saat itu yang mengganti huruf-huruf tertentu dengan huruf lain yang memiliki pelafalan yang hampir mirip. Seperti huruf “S” yang diganti huruf “C”, huruf “I” yang digganti huruf “Y”, dan banyak lagi ciri lainnya.
Memasuki akhir tahun 2009, bahasa alay memasuki tahap perkembangan dengan semakin tidak lazimnya gaya penulisan ini. Tahapan ini dicirikan dengan penggunaan kombinasi huruf, simbol, dan angka dengan mengganti fungsi dari suatu huruf tertentu dengan suatu angka atau simbol. Misalnya huruf “S” diganti dengan angka “5″, huruf “G” diganti dengan angka “9″, huruf “A” dengan simbol “@”, serta huruf “O” yang digantikan dengan angka “0″. Jika kita menggunakan kalimat yang sama dengan contoh pada tahap perintisan, maka kalimatnya akan berubah menjadi seperti ini, “kmu d’hum5 y@? @ma 5yap@ d’cn@?”. Pada tahap ini bahasa alay menjadi semakin rumit dan semakin membingungkan bagi kita yang membacanya.
Memasuki pertengahan tahun 2010, yang ditandai dengan semakin banyaknya telepon selular yang canggih dengan harga yang terjangkau, bahasa alay memasuki tahap puncak keemasannya. Pada tahun ini bahasa alay semakin marak digunakan di berbagai situs jejaring sosial maupun pesan-pesan singkat yang kita terima. Memang pada tahun ini, penggunaan layanan jejaring sosial banyak dimanfaatkan oleh para remaja saat itu sebagai media komunikasi dan menambah jaringan pertemanan mereka. Pada tahun ini bahasa alay yang digunakan pun semakin rumit. Pada tahap ini, selain bahasa alay dituliskan sebagaimana yang sudah disebutkan pada tahap perkembangan, bahasa alay pun kita menggunakan kombinasi huruf kapital yang membuat kita kesulitan untuk membacanya. Contoh kalimat dalam bahasa alay pada tahap ini adalah sebagai berikut, “KmU d’HuM5 y@? @mA 5Yap@ D’cN@?”. Semakin rumit dan membuat kita menjadi malas untuk membacanya. Jika anda menemui teman anda menggunakan bahasa alay seperti ini, ucapkanlah selamat kepada mereka karena secara tidak langsung mereka sudah resmi menjadi guru besar bahasa alay.
Tahun 2012 merupakan tahun dimana bahasa alay mulai dilupakan. Dengan makin banyaknya orang yang terpelajar dan menganggap salah bagi segala sesuatu yang menyimpang, bahasa alay pun mulai berkurang dari situs-situs jejaring sosial maupun pesan singkat. Pada tahun ini banyak orang yang berpendapat bahwa bahasa alay merupakan salah satu penyimpangan terbesar dari kaidah-kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahkan terdapat sekelompok orang yang secara jelas menentang penggunaan bahasa ini secara luas. Terdapat sanksi sosial bagi orang-orang yang tetap menggunakan bahasa ini mulai dari ejekan, hinaan, sampai menjauhi orang-orang yang masih menggunakan bahasa alay.

Motif  penggunaan bahasa alay

Menurut analisis saya, terdapat beberapa motif bagi seseorang yang menggunakan bahasa alay. Motif yang pertama, orang tersebut menganggap bahwa bahasa alay merupakan cara penulisan yang keren dan unik pada saat itu. Pengguna bahasa alay menyatakan dirinya paling “gaul” dengan menggunakan bahasa alay. Selain itu, penggunaan cara penulisan yang tidak lazim tersebut membuat pengguna bahasa alay menjadi lebih dikenal oleh orang lain.
Motif yang kedua adalah karena ada sekelompok orang yang menyatakan bahwa bahasa alay merupakan cara penulisan yang “gaul” pada saat itu dan menularkannya kepada orang lain. Seperti yang banyak dinyatakan oleh para sosiolog bahwa jika kita ingin bergabung kedalam suatu kelompok tertentu, maka ikutilah kebiasaan mereka. Akhirnya banyak orang yang mengikuti penggunaan bahasa alay tersebut karena alasan pertemanan sehingga bahasa alay marak digunakan oleh remaja-remaja pada saat itu.
Motif yang ketiga adalah motif yang tidak disengaja dalam menggunakan bahasa alay ini. Pengalaman teman saya yang namanya tidak disebutkan disini, dia menggunakan bahasa alay secara terpaksa. Hal ini dikarenakan tombol huruf “P”,”Q”,”R”, dan “S” pada telepon selularnya mengalami kerusakan. Akibatnya ketika saya bertanya kepadanya sedang dimana melalui pesan singkat, dia menjawab, “5aya lagi di ko5tan”. Begitulah kalimat yang dia gunakan dalam menjawab pesan singkat saya yang pada dasarnya dia lakukan karena mencari alternatif penggunaan tombol telepon selularnya yang rusak.
Apapun motif yang kita lakukan dalam menggunakan bahasa alay, sebagai orang yang terpelajar kita harus paham bahwa bahasa alay merupakan bahasa yang sangat menyimpang dari kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, mari kita berikan penjelasan betapa pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan serta mempertahankan keutuhan bahasa ini dengan selalu mengamalkan penggunaannya secara baik dan benar.

Pertemuan 1/2 Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa Dalam Komunikasi : 3. Komunikasi Efektif


Menurut Kumar (2000), komunikasi efektif antar pribadi mempunyai 5 ciri:
  1. Keterbukaan
  2. Empati
  3. Dukungan
  4. Rasa positif
  5. Kesetaraaan

Bentuk dan Karakteristik Komunikasi Efektif :

1. Komunikasi verbal efektif
  • Jelas dan ringkas.
  • Penggunaan contoh untuk membuat penjelasan lebih mudah dipahami. 
  • Mengulang bagian yang penting. Penerima pesan mengetahui “apa, siapa, mengapa, kapan, dimana, bagaimana.
  • Ringkas dengan menggunakan kata-kata yang mengekspresikan ide secara sederhana.
  • Perbendaharaan kata (sampaikan pesan dengan istilah yang dimengerti lawan bicara).
  • Kecepatan berbicara dan Intonasi.
  • Humor.
  • Berikan kesan bahwa kita sebagai pendengar antusias berbicara dengan lawan bicara kita.

2. Komunikasi nonverbal
  • Penampilan fisik.
  • Sikap tubuh dan cara berjalan Ekspresi wajah dan kontak mata.

Pertemuan 1/2 Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa Dalam Komunikasi : 2. Jenis dan Proses Komunikasi

Komunikasi terjadi harus berdasar faktor-faktor di bawah ini juga agar komunikasi dapat berjalan lancar baik untuk pihak komunikator maupun komunikan.

Ketepatan waktu dan sasaran dalam komunikasi
Dalam berkomunikasi kita harus memperhatikan waktu penyampaian serta keakuratan informasi yang akan kita berikan serta siapa orang-orang yang akan kita ajak berkomunikasi harus kita sesuaikan dengan apa yang akan kita bahas.

Kelengkapan Komunikasi
Menyampaikan sebuah informasi atau berita dalam komunikasi tidaklah boleh hanya setengah-setengah karena hal tersebut akan menimbulkan kerancuan atau kesalahpahaman untuk pihak penerimanya.

Pemilihan kata-kata yang tepat dalam berkomunikasi
Komunikasi terjadi diikuti dengan penyampaian informasi atau berita yang disampaikan melalui kata-kata, oleh karena itu sebaiknya gunakanlah kata-kata yang baik dan benar serta sesuai dengan lawan bicara kita.

Komunikasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, berikut adalah jenis-jenis komunikasi yang biasanya terjadi di kehidupan sehari-hari :

Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi ini adalah komunikasi yang dilakukan oleh diri sendiri misalnya ketika kita sedang berkhayal atau ketika sedang menghadapi konflik batin.

Komunikasi Interpersonal
Komunikasi yang biasanya dilakukan oleh 2 orang secara langsung dan komunikasi jenis ini biasanya yang paling efektif karena kita dapat melakukan interaksi secara langsung dan bermakna.

Komunikasi dalam kelompok kecil
Komunikasi ini terjadi biasanya di dalam sebuah organisasi yang memiliki anggota tidak terlalu banyak sehingga penyampaian pendapat antar anggota dapat tersampaikan dengan baik dan tidak terlalu sulit.

Komunikasi Publik
Komunikasi yang menyangkut khalayak banyak ini dapat dilakukan baik secara langsung atau melalui media-media seperti televisi, radio, dan lain sebagainya. Oleh karena jenis komunikasi ini menyangkut orang banyak maka penyampaian pesan atau informasi menjadi kurang efektif karena pendeskripsian dari masing-masing komunikan pasti berbeda dan timbal balik atau respon yang diberikan oleh komunikan tidak dapat disampaikan secara langsung.

Pertemuan 13/14 Budaya, Kreativitas, dan Inovasi : 3. Kreativitas Individu dan Team Proses Inovasi


Kreatifitas dan inovasi merupakan dua hal yang berbeda tetapi cenderung memiliki kesamaan. Kreatifitas adalah sebuah pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru sedangkan inovasi adalah melakukan hal yang baru. Kreatifitas individu dan tim memiliki hubungan yang cukup besar terhadap perkembangan organisasi, karena untuk melakukan inovasi sebuah organisasi membutuhkan ide-ide kreatif dari para anggotanya dan diperlukan juga kerjasama dari semua anggota yang ada. Sebuah inovasipun dapat diciptakan dari terjadinya proses bertukar pikiran antar anggota organisasi.

Timbal balik yang diberikan oleh organisasi juga harus dipertimbangkan keberadannya, karena organisasi yang menghargai dan memberikan reward pada anggotanya yang telah memberikan kontribusi berupa kreatifitas dan inovasi terbaik, otomatis akan menstimulasi anggota lain untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif. Hal ini juga akan menghidupkan astmosfer kompetisi yang sehat dan memiliki tujuan untuk membuat organisasi tersebut lebih maju dan berkembang.

Pertemuan 13/14 Budaya, Kreativitas, dan Inovasi : 2. Tipopologi Budaya Organisasi


Berikut adalah pengelompokkan budaya organisasi menurut Kotter dan Hesket (1998) :
  • Budaya organisasi kuat dan lemah

Budaya organisasi ini terkait dengan kekuatan nilai-nilai yang terdapat di dalam sebuah organisasi, jika kuat maka nilai yang akan dianut bersama akan dikonstruksi ke dalam misi dan membuat semua anggota mengikutinya, dan sebaliknya.
  • Budaya organisasi strategik

Merupakan salahsatu jenis budaya organisasi yang tidak memiliki perspektif khusus dalam pelaksanaannya. Budaya ini bersifat mengkolaborasikan strategi yang dimiliki organisasi dengan situasi atau konteks yang pada masa kini sedang dijalani oleh organisasi tersebut.
  • Budaya adaptif

Budaya organisasi ini dilandasi pemikiran bahwa organisasi bersifat terbuka sehingga organisasi bisa mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh lingkungan. Lewat budaya ini organisasi dapat melakukan perubahan tanpa terbentur perubahan itu sendiri.